Perhatikanlan tayangan video berikut!
Dari video tersebut menunjukkan bahwa
perpindahan kalor dapat terjadi melalui konduksi, konveksi, dan radiasi
Bentuklah kelompok dengan teman sekelas Anda.
Satu kelompok terdiri dari 5-6 siswa. Kemudian lakukanlah kegiatan berikut:
1. Rumuskanlah masalah yang terdapat dalam video
tersebut.
2. Amatilah mengenai permasalahan yang ada di
video tersebut.
3. Lakukan studi literature atau observasi
terkait dengan video tersebut (penerapan rumus secara matematis, aplikasi dari
ketiga jenis perpindahan kalor, dan lain-lain)
4. Analisislah dan sajikan hasil tulisan
kelompok Anda.
5. Komunikasikanlah hasil diskusi kelompok Anda
didepan kelas secara bergantian.
PERPINDAHAN KALOR
Setelah sekilas memahami
adanya sejumlah kalor dapat menyebabkan perubahan wujud atau kenaikan suhu pada
suatu benda, serta telah dipelajarinya proses pemuaian sebagai dampak adanya penyerapan kalor pada benda, yang
tentunya menuntut pemahaman tentang adanya konsep konversi dari berbagai satuan
dari besaran perubahan suhu, maka yang tak kalah pentingnya dari semua itu bahwa kalor sebagai suatu bentuk energi
ternyata dapat mengalami perubahan tempat, atau dikatakan bahwa kalor dapat
berpindah tempat.
Tanpa usaha luar, maka kalor sebagai
suatu bentuk energi dapat berpindah tempat dari benda yang bersuhu tinggi ke
benda yang bersuhu rendah dengan berbagai cara, yaitu :
Konduksi adalah hantaran kalor yang tidak disertai dengan
perpindahan partikel perantaranya. Pada hantaran kalor ini yang berpindah
hanyalah energinya, tanpa melibatkan partikel perantaranya, seperti hantaran
kalor pada logam yang dipanaskan dari satu ujung ke ujung lainnya. Saat ujung B dipanaskan, maka ujung A,
lama kelamaan akan mengalami pemanasan juga, hal tersebut dikarenakan energi
kalor yang menggetarkan molekul-molekul di ujung B turut menggetarkan
molekul-molekul yang ada disampingnya hingga mencapai titik A.
Energi kalor yang dipindahkan secara konduksi sebesar,
Energi kalor yang dipindahkan secara konduksi sebesar,
Sedang besar
laju aliran kalor dengan konduksi dirumuskan,
H = laju aliran kalor (J/s atau watt)
Q = kalor yang dipindahkan (joule)
t = waktu (s)
k = konduktivitas termal zat (W/mK)
A = luas penampang melintang (m2)
∆t = perubahan suhu (°C atau K)
l = tebal penghantar (m)
Tabel
konduktivitas termal zat
(W/mK)
Konveksi adalah hantaran kalor yang disertai dengan perpindahan partikel perantaranya. Contoh dari peristiwa konveksi adalah seperti perpindahan kalor pada zat cair yang dipanaskan, ventilasi kamar, cerobong asap, pengaturan katub udara pada kompor, dan kipas angin. Umumnya konveksi terjadi pada gas dan zat cair.
1.
Konveksi pada zat cair
Bila
air dipanaskan, air akan memuai sehingga massa jenisnya berkurang. Karena massa
jenisnya berkurang maka air ini menjadi lebih ringan dan naik ke atas.
Tempatnya kemudian digantikan oleh air yang lebih dingin dari atas, yang turun
karena massa jenisnya lebih besar. Gerakan atau sirkulasi air tersebut
dinamakan arus konveksi.
Penerapan
konveksi pada zat cair ini dapat kita jumpai saat kita memanaskan air dalam
ketel, maka terjadi perpindahan kalor secara konduksi dan konveksi. Selain itu
penerapan konveksi ada di system aliran panas yang terdapat dalam kran air
panas dan air dingin di hotel-hotel.
1.
Konveksi pada udara
Arus konveksi pada udara
atau gas terjadi ketika udara panas naik dan udara yang lebih dingin turun.
Konveksi udara dapat dilihat pada gambar di bawah. Jika lilin dinyalakan akan
terjadi aliran udara panas dalam alat. Dengan menggunakan asap dari obat nyamuk
yang dibakar, aliran udara terlihat. Udara panas akan naik dan udara dingin
akan turun.
Penerapan dalam kehidupan
sehari-hari diantaranya angin darat, angin laut dan pembuatan cerobong asap
pabrik.
Energi kalor
yang dipindahkan secara konveksi sebesar,
Laju aliran
kalor tiap satuan waktu dalam konveksi dirumuskan :
H = laju aliran kalor (J/s atau watt)
Q = kalor yang dipindahkan (joule)
t = waktu (s)
h = koefisien konveksi (W/m2K)
A = luas penampang melintang (m2)
∆t = perubahan suhu (°C)
Radiasi adalah hantaran kalor yang tidak memerlukan medium
perantara, seperti kalor dari matahari yang sampai ke bumi, kalor api unggun
yang sampai pada orang yang ada di sekitarnya, pendingin (pemanas) rumah,
pengeringan kopi, pembakaran dengan oven dan efek rumah kaca.
Energi kalor yang dipindahkan secara radiasi sebesar,
Laju aliran kalor tiap satuan waktu dalam radiasi dirumuskan :
H = laju aliran kalor tiap satuan waktu
(J/s atau watt)
R = intensitas radiasi ( W/m2)
Q = kalor yang dialirkan (J)
t = waktu (s)
A = luas (m2), luas permukaan lingkaran = 4.p.r2
T = suhu (K)
e = emisivitas benda (tanpa satuan)
(e bernilai 1 untuk benda
hitam sempurna, dan bernilai 0 untuk benda tidak hitam sama sekali. Pengertian
benda hitam sempurna disini adalah benda yang memiliki kemampuan menyerap semua
kalor yang tiba padanya, atau mampu
memancarkan seluruh energi yang
dimilikinya).
animasi radiasi dapat dilihat pada tayangan berikut:
No comments:
Post a Comment